Sabtu, 05 Juli 2014

Makalah Eksternalitas Positif Dan Negatif Produsen

MAKALAH EKSTERNALITAS POSITIF DAN NEGATIF PRODUSEN 


BAB I PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang Masalah 
 Dalam suatu perekonomian modern, setiap aktivitas mempunyai keterkaitan antara aktifitas satu dengan aktivitas lainnya. Keterkaitan ini akan membuat kegiatan – kegiatan perekonomian berjalan dengan lancar apabila kegiatan tersebut dilaksanakan melalui mekanisme pasar atau melalui suatu sistem. Keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui mekanisme pasar ini adalah apa yang disebut eksternalitas. Secara umum dapat dikatakan bahwa eksternalitas merupakan efek samping dari suatu kegiatan atau transaksi ekonomi yaitu berupa dampak positif (positive external effects, external economic) maupun dampak negatif (negative external effects, external diseconomic). 
 Dampak yang positif misalnya seseorang yang membangun sesuatu pemandangan yang indah dan bagus pada lokasi tertentu mempunyai dampak positif bagi orang sekitar yang melewati lokasi tersebut. Sedangkan dampak negatif misalnya polusi udara, air dan suara. Ada juga ekternalitas yang dikenal sebagai eksternalitas yang berkaitan dengan uang (pecuniary externalities) yang muncul ketika dampak eksternalitas itu disebabkan oleh meningkatnya harga. Misalnya, suatu perusahaan didirikan pada lokasi tertentu atau kompleks perumahan baru dibangun, maka harga tanah tersebut akan melonjak tinggi. Meningkatnya harga tanah tersebut menimbulkan dampak external yang negatif terhadap konsumen lain yang ingin membeli tanah disekitar daerah tersebut. Dalam contoh di atas dampak tersebut dalam perubahan harga tanah, dimana kesejahteraan masyarakat berubah tetapi perubahan itu akan kembali ke keadaan keseimbangan karena setiap barang akan menyamakan rasio harga-harga barang dengan marginal rate of substitution (MRS). 
 Jadi, suatu fakta bahwa tindakan seseorang dapat mempengaruhi orang lain tidaklah berarti adanya kegagalan pasar selama pengaruh tersebut tercermin dalam harga-harga sehingga tidak terjadi ketidak efisienan dalam perekonomian. 

B. Permasalahan 
1. Apa yang dimaksud dengan eksternalitas produsen ?
2. Dampak dari eksternalitas produsen ? 
3. Jenis dari eksternalitas produsen ? 
4. Bagaimana cara memperbaiki alokasi sumber-sumber ekonomi. 


 BAB II PEMBAHASAN 

 A. Eksternalitas Produsen Dari penjelasan diatas telah diuraikan bahwa eksternalitas merupakan suatu dampak yang harus diterima oleh suatu pelaku ekonomi karena kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi lainya dengan tanpa adanya kompensasi. Sehingga saat produsen melakukan kegiatan ekonomi dan menimbulkan dampak terhadap pihak lain dengan tidak memberikan kompensasi apapun, maka telah terjadi eksternalitas produsen. 

 B. Dampak Eksternalitas Produsen Ditinjau dari dampaknya, eksternalitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif adalah dampak yang menguntungkan dari suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu produsen terhadap pihak lain tanpa adanya kompensasi dari pihak lain yang diuntungkan, sedangkan eksternalitas negatif adalah dampak yang merugikan dari suau tindakan ekonomi yang dilakukan oleh produsen terhadap pihak lain tanpa adanya kompensasi dari pihak yang merugikan dalam hal ini adalah produsen. Dalam hal adanya eksternalitas dalam suatu aktivitas, maka akan timbul inefisiensi. Inefisiensi akan timbul apabla tindakan seseorang mempengaruhi orang lain dan tidak terhitung dalam sistem harga. Misalnya seorang pengusaha pemilik pabrik yang membuang limbah ke sungai dan menyebabkan masyarakat pengguna air sungai tersebut menjadi sakit. Dalam menentukan harga barang hasil produksinya pengusaha tersebut hanya memperhitungkan analisa rugi-laba perusahaan tanpa memperhatikan pengaruh dampak negatifnya terhadap masyarakat. Sehingga bagi seluruh masyarakat tidak tercapai efisiensi yang optimum. Secara umum adanya eksternalitas tidak akan menganggu tercapainya efisiensi masyarakat apabila semua dampak yang merugikan maupun yang menguntungkan dimasukkan dalam perhitungsn produsen dalam menetapkan jumlah barang yang diproduksikan. 

Dalam hal ini efisiensi akan tercapai apabila : MSC = PMC + MEC MSB = MPB + MEB MPB : marginal private benefit MSC : marginal social cost MSB : marginal social benefit Dimana : MEC : marginal external cost PMC : marginal private cost MEB : marginal external benefit v Eksernalitas produksi negatif Efisiensi ekonomi akan tercapai apabila MSC = MSB, padahal dalam kenyataannya seorang pengusaha tidak pernah memperhitungkan MEC dan MEB dalam menentukan harga dan jumlah barang yang dihasilkannya sehingga dapat dituliskan bahwa PMC = MPB (MEC & MEB = 0). Apabila dalam melakukan kegiatan produksi timbul suatu eksternalitas negatif, akan menjadi PMC MSB, sehingga produksi haruslah dikurangi agar efisiensi produksi ditinjau dari masyarakat mencapai optimum. Diagram kurva menunjukkan manfaat masyarakat (MSB) atas produksi. Tingkat output yang optimum terjadi pada tingkat produksi sebesar OQ1. Seorang pengusaha akan cenderung menetapkan tingkat produksi sebesar OQ2, yaitu dimana kurva permintaan (MSB) memotong kurva PMC, sehingga tampak bahwa jumlah yang diproduksi terlalu banyak dibandingkan tingkat produksi yang optimum. v Eksternalitas produksi positif Dalam kasus eksternalitas positif pengusaha tidak akan memeperhitungkan eksternalitas positif yang diakibatkan oleh usahanya terhadap pihak lain atau MEB (MEB=0) sehingga akan menyebabkan kecenderungan tingkat produksi yang terlalu rendah dilihat dari efisiensi seluruh masyarakat. Ini disebabkan karena pengusaha menentukan tingkat produksi pada PMC=MPB sedangkan bagi masyarakat, tingkat produksi yang efisien akan terjadi di mana MSB=MPB+MEB=MSC=PMC+MEC. Dengan asumsi MEC=0, maka akan terlihat MSB>MPB sedangkan MSC=PMC. Selama MSB>MSC produksi seharusnya ditingkatkan sampai MSB=MSC. Diagram kurva menunjukkan kasus eksternalitas positif. Pengusaha akan menentukan jumlah produksi pada OQ0 karena MPB=PMC. Adanya eksternalitas produksi yang positif menyebabkan kurva MSC dibawah kurva PMC(MSC MB-PMC) sedangkan pabrik es bersedia mengadakan neosiasi apabila jumlah pembayaran lebih sedikit daripada kerugian akibat polusi (harga < MD). Jadi negosiasi akan terjadi apabila kesediaan untuk membayar lebih besar daripada biaya yang hilang karena pengurangan produksi, atau MD > MB-PMC. Apabila hak milik sungai diberikan pada pihak penderita polusi (pabrik es) maka pabrik semen akan membayar hak untuk membang limbah ke sungai. Pihak pabrik es bersedia memberikan hak tersebut apabila jumlah yang dibayar oleh pabrik semen lebih besar daripada MD (harga > MD). Pabrik semen bersedia membayar apabila jumlah yang dibayar lebih kecil daripada MB-PMC (harga < MB-PMC). Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam mengatasi masalah eksternalitas yang penting adalah ketegasan mengenai hak pemilikan, sebab dengan diketahuinya hak pemilikan secara tegas maka mekanisme pasar akan dapat membuat alokasi sumber-sumber ekonomi yang efisien siapapun yang mempunyai hak milik, pihak penyebab polusi atau pihak penderita. Teori coase mengenai eksternalitas diatas dapat dilaksanakan hanya untuk masalah-masalah dimana pihak-pihak yang terlibat jumlahnya sedikit sehingga dapat dilakukan negosiasi antara kedua belah pihak. Pada umumnya pihak yang tersangkut dalam eksternalitas jumlahnya besar. Misalnya pada masalah pencemaran air sungai, kenyataannya yang mencemarkan air sungai jumlahnya banyak sekali selain pabrik-pabrik juga rumah-rumah penduduk yang membuang sampah ke dalam sungai. Untuk melaksanakan negosiasi, pemilik sungai harus mampu menghitung jumlah polusi yang dilakukan dan mengenakan denda polusi kepada setiap orang / pabrik. Selain itu pihak yang terkena akibat polusi juga banyak sekali baik pabrik maupun orang, sehingga biaya untuk mengadakn negosiasi menjadi sangat mahal. Teori coase yang sangat baik ini pada kenyataannya tidak dapat dilaksanakan dalam kenyataan sehari-hari, sehingga untuk mengatasi masalah polusi diperlukan campur tangan pemerintah. 2) Pajak Pigovian Pemerintah dapat memecahkan alokasi sumber yang lebih efisien dengan mengenakan pajak kepada pihak penyebab polusi dimana pajak tersebut merupakan pajak perunit. Pajak yang khusus diterapkan untuk mengoreksi dampak dan suatu eksternalitas negatif lazim disebut sebagai Pajak Pigovian (Pigowan tax), mengambil nama ekonom pertama yang merumuskan dan menganjurkannya, yakni Arthur Pigou (1877-1959). Penerapan pajak ini diberlakukan untuk setiap ton limbah yang dibuang oleh pabrik. Misalnya antara pabrik kertas dengan pabrik baja, pemerintah menerapkan pajak untuk setiap ton limbah yang mereka buang. Besar kemungkinan salah satu pabrik (misalkan pabrik kertas), lebih mampu (biayanya lebih murah) untuk menurunkan polusi dibanding pabrik lain (pabrik baja). Jika keduanya dipaksa menurunkan polusi sama rata, maka operasi pabrik baja akan terganggu. Namun melalui penerapan pajak, maka pabrik kertas akan segera mengurangi polusinya, karena hal itu lebih murah dan lebih mudah dilakukan dari pada membayar pajak, sedangkan pabrik baja, yang biaya penurunan polusinya lebih mahal, akan memilih membayar pajak saja sehingga tidak akan menimbulkan inefisiensi bagi pabrik baja. Pada dasarnya, pajak Pigovian secara langsung menetapkan harga atas hak berpolusi. Pajak Pigovian tidaklah sama dengan pajak-pajak lain, dimana kita mengetahui bahwa pajak pada umumnya akan mendistorsikan insentif dan mendorong alokasi sumber daya menjauhi titik optimum sosialnya. Pajak umumnya juga menimbulkan beban baku berupa penurunan kesejahteraan ekonomis (turunnya surplus produsen dan surplus konsumen), yang nilainya lebih besar dari pada pendapatan yang diperoleh pemerintah dan pajak tersebut. Pajak Pigovian tidak seperti itu karena pajak ini memang khusus diterapkan untuk mengatasi masalah ekstemalitas. Akibat adanya eksternalitas, masyarakat harus memperhitungkan kesejahteraan pihak lain. Pajak Pigovian diterapkan untuk mengoreksi insentif ditengah adanya eksternalitas, sehingga tidak seperti pajak-pajak lainnya, pajak Pigovian itu justru mendorong alokasi sumber daya mendekati titik optimum sosial. Jadi, selain memberi pendapatan tambahan pada pemerintah, pajak Pigovian ini juga meningkatkan efisiensi ekonomi. 3) Pemberian Subsidi Cara lain untuk meningkatkan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi karena adanya eksternalitas adalah dengan pemberian subsidi kepada pabrik. Pada parik yang menimbulkan eksternalitas negatif subsidi diberikan atas setiap unit barang produksi yang dikurangi produksinya. Apabila pabrik tidak mau mengurangi produksi, maka untuk setiap unit barang produksi berati pabrik akan kehilangan subsidi dari pemerintah, sehinggan biaya oportunitas perusahaan adalah biaya marginal ditambah subsidi yang hilang. Biaya oportunitas tersebut lebih besar dari penerimaannya, sehingga perusahaan akan mengurangi produksinya. Pada pabrik yang menimbulkan eksternalitas positif, pemerintah dapat memberikan subsidi agar pengusaha terdorong untuk untuk memproduksi barangnya lebih banyak. Pada tingkat produksi yang lebih kecil (OQ1) dari tingkat produksi optimum (OQ0), MC (marginal cost) > PMC+subsidi sehingga pabrik tidak bersedia mengurangi produksinya tetapi akan menambah produksi. Sedangkan pada tingkat produksi optimum (OQ0) keuntungan marginal sama dengan biaya marginal ditambah subsidi, atau MB=PMC+subsidi, sehingga akan timbul keseimbangan dimana sumber-sumber ekonomi dialokasikan secara efisien. 4) Pemberian Hak Polusi Melalui Lelang Inefisiensi yang timbul karena adanya eksternalitas dapat diatasi dengan cara lain yaitu dengan pemberian hak untuk menimbulkan polusi dengan lelang. Perusahaan atau pabrik yang bersedia membayar paling banyak yang diberi hak polusi pada tingkat polusi yang optimum. Keuntungan dari cara ini adalah mudah dilaksanakan dalam praktik sehari-hari. Selain itu, akan tercapai distribusi dari hak polusi yang optimal diantara para pengusaha, dalam arti pabrik yang mendapat keuntungan terbesar dalam berproduksi dan menimbulkan polusi adalah pabrik yang memperoleh hak untuk melakukan polusi. 5) Peraturan untuk Mengatasi Eksternalitas Pemerintah juga dapat mengeluarkan peraturan bagi pabrik untuk mengurangi polusi dalam jumlah tertentu, atau akan dihukum apabila melakukan pelanggaran. Kelemahan cara ini untuk meningkatkan efisiensi pengguna sumber-sumber ekonomi adalah justru timbulnya inefisiensi apabila terdapat dua pabrik yang menimbulkan polusi. Misalnya antara pabrik baja dan kertas, jika pemerintah mewajibkan masing-masing pabrik untuk mengurangi polusi pada tingkat tertentu. Jika setiap pabrik diwajibkan untuk mengurangi polusinya dalam jumlah yang sama, padahal penurunan sama rata, bukan merupakan cara termurah menurunkan polusi. Ini dikarenakan kapasitas dan keperluan setiap pabrik untuk berpolusi berbeda-beda. Mungkin pabrik kertas mampu untuk menurunkan polusi karena biaya penurunan polusinya lebih murah. Namun bagi pabrik baja penurunan polusi membutuhkan biaya yang lebih mahal sehingga akan mengganggu jalannya proses produksi. Yang berarti justru malah akan timbul adanya inefisiensi produksi. Jadi peraturan pemerintah yang menetapkan jumlah polusi yang diperkenankan dalam jumlah yang sama untuk semua pabrik akan menyebabkan ada pabrik yang tidak optimal. Karena adanya perbedaan struktur dan biaya, tingkat polusi yang ditimbulkan dan juga struktur keuntungan antara pabrik yang satu dengan pabrik lainnya, maka jumlah polusi yang diperkenankan juga harus berbeda-beda antara pabrik-pabrik tersebut. BAB III KESIMPULAN Dalam kegiatan ekonomi jika terdapat aktivitas ekonomi yang tidak melalui mekanisme pasar, maka telah terjadi eksternalitas. Eksternalitas merupakan suatu dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh suatu pelaku ekonomi terhadap pelaku ekonomi lain. Eksternalitas tersebut dapat dibedakan menjadi dua menurut penyebabnya yaitu eksternalitas produsen dan konsumen. Eksternalitas produsen yaitu suatu eksternalitas yang ditimbulkan oleh aktivitas yang dilakukan oleh produsen. Eksternalitas produsen dapat memberikan dua dampak yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dan berdasarkan jenisnya eksternalitas produsen dapat dibedakan menjadi eksternalitas produsen-produsen dan eksternalitas produsen-konsumen. Eksternalitas yang terjadi baik yang positif maupun negatif menimbulkan inefisiensi dalam masyarakat karena produsen tidak pernah memperhitungkan eksternalitas yang mereka timbulkan. Untuk mengatasi inefisiensi tersebut terdapat beberapa solusi seperti yang telah dijelaskan diatas. Namun, pada kenyataannya eksternalitas tetap sulit untuk di diagnosa karena begitu banyaknya pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. 

DAFTAR PUSTAKA 

 Mangkoesoebroto, Guritno. 2010. Ekonomi Publik. Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Samuelson, Paul.A. dan William, D.Nordhaus .1993. Ekonomi. Edisi Ke Dua Belas,Jakarta : Erlangga. Suparmoko. 2001. Ekonomi Publik. Edisi Pertama,Yogyakarta Diposkan oleh d-datakutu di 00.34 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Pengantar Bisnis

PENGANTAR BISNIS
          Arik Setiawan 1210412011 - Unmuh Jember

Materi Pengantar Bisnis
          Perusahaan & Lingkungannya
          Badan Usaha
          Wirausaha & Franchising
          Manajemen Perusahaan
          Fungsi Perusahaan

Perusahaan
          Suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang & jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan & memuaskan kebutuhan masyarakat.

Sumber-sumber Ekonomi
          Tanah dan Sumber Daya Alam
          Tenaga Kerja
          Modal
          Skill (kewirausahaan)

Tujuan Perusahaan
          Tujuan Ekonomis
          Tujuan Sosial

Perusahaan sebagai suatu Sistem
          Sistem :
Sistem adalah kesatuan atau unit yang terdiri dari sub-sub unit yang saling berkerjasama atau saling mempengaruhi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai tujuan tertentu

Sifat Sistem Perusahaan
          Kompleks
          Satu Kesatuan
          Berjenis
          Saling bergantung
          Dinamis

Lingkungan Perusahaan
          Lingkungan Umum
          Lingkungan Khusus

Lingkungan Umum
          Politik
          Hukum
          Sosial
          Perekonomian
          Kebudayaan
          Pendidikan
          Teknologi
          Demografi

Lingkungan Khusus
          Suplier
          Konsumen
          Pesaing


Pertanggung Jawaban Perusahaan, kepada:
          Investor
          Tenaga Kerja
          Konsumen
          Perantara
          Pemerintah
          Penyedia
          Pesaing
          Lembaga Penelitian
          Lingkungan

BADAN USAHA
                Bentuk – bentuk Badan usaha memiliki perbedaan karakteristik seperti:
                - Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
                - Besarnya resiko kepemilkikan
                - Batas-batas pertanggungjawaban hutang-hutang perusahaan
                - Cara pembagian keuntungan
               
Bentuk - Bentuk Badan Usaha
          Perusahaan Perseorangan
          Perseroan Komanditer
          Perseroan Terbatas
          Badan Usaha Milik Negara
          Koperasi

Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi  oleh satu orang

Kelebihan Perusahaan Perseorangan
          Mudah dibentuk dan dibubarkan
          Bekerja dengan sederhana (relatif)
          Pengelolaannya sederhana (relatif)
          Tidak perlu kebijakan pembagian laba

Kelemahan Perusahaan Perseorangan
          Tangung jawab tidak terbatas
          Kemampuan manajemen terbatas (relatif)
          Sumber dana terbatas pada pemilik
          Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri

Perseroan Komanditer
Adalah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan.
                Sekutu dalam Perseroan Komanditer dibagi menjadi dua:
                - sekutu komplementer
                - sekutu komanditer
          Sekutu Komplementer CV:
orang yang bersedia memimpin penaturan perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas kekayaan pribadinya.
          Sekutu Komanditer CV:
Sekutu yang mempercayakan uangnya dan bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.

Kelebihan Perseroan Komanditer
          Modal yang dikumpulkan relatif lebih banyak
          Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
          Manajemen dapat didiversifikasikan
          Kesempatan untuk berkembang relatif lebih besar

Kelemahan CV:
          Tanggug jawab tidak terbatas (bagi sekutu komplementer)
          Kelangsungan hidup relatif kurang terjamin
          Relatif sulit untuk menarik kembali investasinya

Perseroan Terbatas
Adalah suatu badan usaha yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri yang terpisah dari kekayaan, hak, serta kewajiban para pendiri maupun para pemilik
Kebaikan PT :
          Kelangsungan hidup perusahaan relatif terjamin
          Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan resiko bagi kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik
          Saham dapat diperjual belikan dengan relatif mudah
          Kebutuhan modal yang lebih besar akan lebih mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan-perluasan usaha
          Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efisien
          Kelemahan PT:
          Rahasia tidak terjamin
          Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham
Sifat PT
          PT  Terbuka
          PT  Tertutup

BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak dalam bidang usaha apapun yang sebagian atau seluruh modalnya merupakan kekayaan negara.
                Contoh: Pelindo III, Indosat, Telkom, dll

          Koperasi
Adalah suatu bentuk badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.

Prinsip Koperasi
          Keangotaan bersifat sukarela
          Pengelolaan dilakukan secara demokratis
          Pembagian sisa hasil usaha dilakukan  berdasarkan jasa masing-masing anggota
          Kemandirian

Ciri tersendiri koperasi dibanding bentuk usaha yang lain:
          Lebih mementingkan keangotaan
          Anggotanya bebas keluar masuk
          Merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk kepentingan anggota
          Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota

Pengelompokan Koperasi
          Koperasi Produksi
          Koperasi Konsumsi
          Koperasi Simpan Pinjam
          Koperasi Serba Usaha

Lembaga Keuangan
          Bank
          Lembaga keuangan bukan bank

BANK
Bank adalah badan usaha yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan taraf hidup masyarakat

Peranan Bank
          Dalam Negeri
Memenuhi kebutuhan ekonomi dalam bentuk penyediaan dan pengelolaan uang, yang antara lain meliputi administrasi keuangan, perdagangan, perkreditan, kiriman uang dan pengawasannya
          Luar Negeri
                Jembatan dalam lalu lintas devisa, moneter, dan perdagangan, pariwisata, dan transfer uang.

Lembaga Keuangan Bukan Bank
Merupakan badan yang melakukan kegiatan dibidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun serta memberikan pinjaman jangka menengah (1-5 th) dan jangka panjang

Jenis-jenis lembaga Keuangan bukan Bank
          Sewa Guna Usaha (Leasing)
          Lembaga Pembiayaan Konsumen
          Kartu Kredit
          Pialang Saham

Penggabungan Perusahaan
          Bentuk-bentuk Penggabungan:
        Penggabungan Vertikal-Integral
        Penggabungan Horisontal -Pararelisasi
         
          Penggabungan Vertikal-Integral
Merupakan bentuk penggabungan antara perusahaan yang dalam kegiatannya memiliki tahapan produksi berbeda.

          Penggabungan Horisontal-Pararelisasi
                Bentuk Penggabungan anara dua atau lebih perusahaan yang berkerja pada jalur atau tingkat yang sama,                 Penggabungan ini bisa jadi untuk aliansi strategi atau untuk menekan persaingan
                               
Istilah – Istilah Lain dalam Penggabungan Perusahaan
          Holding Company
          Kartel
          Joint Venture
          Trade Association
          Akuisisi

          Holding Company
Yaitu perusahaan yang berbentuk corporation yang menguasai sebagian besar saham dari perusahaan lain dalam hal ini status perusahaan lain akan menjadi anak perusahaan dan kebijakan perusahaan dipengaruhi oleh perusahaan induk (holding)

          Kartel
Merupakan bentuk kerja sama perusahaan yang didasarkan atas perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan.
Bentuk kartel :
Kartel harga, kartel produksi, kartel daerah.

          Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa perusahaan yang berdiri sendiri


          Trade Association
Merupakan persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama dengan tujuan memajukan para anggota

          Akuisisi
          Merupakan pengambiilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain dan perusahaan yang mengambil alih menjadi holding sedang perusahaan yang diambil alih menjadi anak perusahaan.

KEWIRAUSAHAAN
Adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil

Unsur-unsur penting yang dibutuhkan seorang Wirausahawan untuk berhasil :
          Unsur Pengetahuan
                Tingkat penalaran yang dimiliki seseorang
          Unsur Ketrampilan
                Diperoleh melalui latihan & pengalaman kerja nyata
          Unsur Sikap Mental
                Menggambarkan reaksi sikap & mental seseorang ketika menghadapi suatu situasi
          Unsur Kewaspadaan
Merupakan paduan antara unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan di masa yang akan datang

Sikap Mental yang dibutuhkan seorang Wirausaha:
          Memiliki emosi untuk emmbayangkan keberhasilan tujuan usahanya
          Berani mengambil resiko
          Gigih dalam berusaha
          Bersemangat gesit dalam beusaha
          Percaya pada diri sendiri
          Berusaha meningkatkan pengetahuannya
          Memiliki kemampuan untuk memimpin
          Inovator

Fungsi yang dilakukan seorang Wirausaha
          Mengidentifikasikan kesempatan
          Mengumpulkan sumberdaya manusia dan sumber daya lainnya
          Menarik investasi (dana) baik dari perorangan maupun lembaga keuangan
          Melaksanakan Operasional Produksi atau Jasa
          Menanggung Resiko

Kewirausahaan dapat dimulai melalui beberapa cara:
          Meneruskan usaha orang tua
          Membeli perushaan yang telah dibangun
          Memulai sendiri perusahaan baru
          Membeli hak Lisensi

Franchising (Waralaba)
Merupakan perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa.

Franchisor & Franchisee
Franchisor           =  Pihak yang menjual Lisensi
Franchise             =  Pihak yang membeli Lisensi


Contoh-contoh Franchise:
          Toko  Swalayan Indomaret
          Toko Swalayan Alfa Mart
          Kebab Turki Baba Rafi
          Roti Maryam
          Multiplus
          Java Net Café
          Sekolah Musik Purwacaraka
          ILP
          English First
          Bakso Kota
          Es Teler 77, dll

Keuntungan Franchising
          Pengalaman & Faktor sukses
          Brand dan Reputasi
          Standarisasi Mutu
          Bantuan Manajemen & Teknik
          Perlindungan Wilayah
          Memperoleh manfaat market riset & product development
          Sistem Operasional terstandar
          Resiko gagal lebih kecil

Bantuan yang diberikan Franchisor:
          Pelatihan Manajemen & Rekruitment karyawan
          Pemilihan & Pengkajian Lokasi
          Rancangan fasilitas & Rencana Bangunan
          Dukungan promosi
          Spesifikasi peralatan produk
          Bantuan pada pembukaan franchise
          Monitoring

          web site waralaba :
          www.waralabaku.com
          www.majalahfranchise.com
          www.ukmku.com

Manajemen Perusahaan
          Definisi Manajemen:
                                - sebagai suatu proses
                                - sebagai suatu seni

Fungsi Manajemen
          Planing
          Organizing
          Actuating
          Controling

          Perencanaan
Merupakan suatu proses pemilihan kegiatan/ sekumpulan kegiatan dan keputusan selanjutnya, mengenai apa yang harus dulakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa suatu kegiatan tersebut dilakukan.

Empat tahap perencanaan
          Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
          Merumuskan keadaan aat ini
          Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
          Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
Manfaat Perencanaan
          Memberikan arah dan tujuan bagi organisasi
          Sebagai pedoman untuk mengevluasi pelaksanaan kegiatan
          Mengurangi resiko karena ketidakpastian atau perubahan dimasa yang akan datan
          Membantu memperkirakan peluang dimasa yang akan datang
          Efisiensi biaya

          Pengorganisasian
Merupakan suatu proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada tujuan

          Pengarahan
Adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan kearah tercapainya tujuan

          Pengendalian
Merupakan aktivitas untuk menemukan, mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.

Ketrampilan Relatif yang dibutuhkan Manajer
          Technical Skill
          Human Relation Skill
          Conceptual Skill

          Pemasaran
Adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain

Key word definisi pemasaran tsb diatas:
          Kebutuhan
          Keinginan
          Permintaan
          Produk
          Nilai
          Hubungan

Manajemen Pemasaran
Analisis, perencanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.

Falsafah Manajemen Pemasaran
          Konsep Produksi
          Konsep Produk
          Konsep Penjualan
          Konsep Pemasaran

          Proses Pemasaran
  1. Pengukuran dan Peramalan Permintaan
  2. Segmentasi Pasar
  3. Penetapan Pasar Sasaran
  4. Penentuan Posisi Pasar

Pengukuran dan peramalan Permintaan
          Mengestimasi  besarnya pasar sekarang dan waktu yang akan datang

Meliputi:
          identifikasi produk pesaing
          Identifikasi volumen penjualan sekarang
          Menentukan apakah pasar sudah cukup besar
          Potensi pertumbuhan pasar

Segmentasi Pasar
          Pemasar harus menentukan segmen mana yang menawarkan kesempatan terbaik untuk perusahaan mencapai sasarannya

Segmentasi Pasar:
          Faktor Geografik
          Faktor Demografik
          Faktor Psikografik
          Faktor Perilaku

Segmen Pasar
Adalah kelompok konsumen yang memberikan tanggapan dengan cara yang sama terhadap seperangkat rangsangan pemasaran

Penetapan Pasar Sasaran
          Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih salah satu atau lebih segmen untuk dilayani
          Perusahaan harus menetapkan segmen sasaran yang dapat menghasilkan nilai pelanggan terbesar dan dapat dipertahankan dari waktu-ke waktu

Penentuan Posisi Pasar
          Posisi suatu produk adalah tempat produk dalam pikiran konsumen relatif terhadap pesaing
Dalam menentukan posisis produk mula-mula perusahaan harus mengidentifikasi keunggulan-keunggulan kompetitif yang mungkin akan digunakan untuk membangun posisi tersebut

                Jadi penentuan posisi pasar yang efektif berawal dengan pembedaan (pendiferensiasian) atas tawaran pemasaran perusahaan sehingga memberikan kepada konsumen nilai lebih besar daripada tawaran pesaing kepada mereka

Marketing Mix
          Product
          Price
          Place
          Promotion

Product
          Keputusan mengenai produk
                - Merk, Tanda merk, Merk dagang, Hak Cipta
          Keputusan mengenai kemasan
                - Kemasan primer, kemasan sekunder, kemasan pengiriman

Harga
          Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat harga:
                - Perekonomian
                - Penawaran dan permintaan
                - Persaingan
                - Daya beli masyarakat
                - Pengawasan pemerintah

Beberapa metode penetapan harga
          Cost plus pricing
          Mark Up Pricing
          Penetapan Harga Break Even
          Penetapan Harga dalam hubungannya dengan pasar

Beberapa strategi penetapan harga
          Penetapan harga psikologis
          Potongan pembelian
          Penetapan harga geografis
          Skiming price

Saluran Distribusi
Adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen

Manfaat Perantara
          Penghubung antara prodesen dan konsumen
          Penyediaan alat dan jasa reparasi
          Penyimpanan produk dalam gudang
          Kegiatan promosi dan penyediaan informasi
          Penyortiran, pembungkusan, dan pengepakan produk

Tingkat saluran
          Produsen-konsumen
          Produsen-pengecer-konsumen
          Produsen-pedagang besar-penecer-konsumen
          Produsen-agen-pedagang besar-pengecer-konsumen

Promosi
          Periklanan
          Personal Selling
          Promosi penjualan
          Publisitas

Peranan Promosi
          Memberi informasi
          Membujuk
          Mengingatkan masyarakat akan produk, jasa, atau image perusahaan

Periklanan
          Komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga, atau individu

Media Periklanan
          Surat kabar
          Majalah
          Radio
          Televisi
          Pos

Keputusan tentang Media
          Jangkauan
          Frekuensi
          Pengaruh

Personal Selling
          Persiapan sebelum penjualan (prospecting)
          Penentuan lokasi pembeli potensial
          Pendekatan pendahuluan
          Melakukan penjualan (presentation, handling objection, closing)
          Pelayanan sesudah penjualan

Promosi Penjualan
          Peragaan
          Pameran
          Hadiah
          Contoh barang, dsb

Publisitas
          Merupakan sarana promosi melalui media (bersifat berita)

PRODUKSI
          Produksi
          Manajemen Produksi

Produksi
          Suatu kegiatan bisnis yang menggunakan orang dan mesin untuk mengubah material menjadi produk yang dapat dijual.
          Dua jenis perusahaan yang memiliki kegiatan seperti ini:
                - Processing Company
                - Manufacturing Company

Manajemen Produksi
          Adalah pekerjaan mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan yang diperlukan untuk membuat suatu produk.

Pemilihan Lokasi Pabrik
          Pertimbangan pemilihan lokasi pabrik:
                1.  Proximity
                2. People
                3. Physical

Proximity
          Dekat dengan Pasar
          Dekat dengan Bahan Baku
          Alternatif Transportasi

People
          Biaya dan Ketersediaan tenaga kerja
          Sikap Masyarakat dan Peraturan

Physical
          Energi
          Pembuangan Limbah
          Air
          Iklim

Studi Produktivitas
          Studi Gerak (Motion Study)
adalah studi yang mengidentifikasi banyak dan jenis gerakan yang diperlukan untuk melaksanakan operasi tertentu
          Studi Waktu (Time Study)
adalah studi untuk menentukan jumlah waktu rata-rata yang diperlukan oleh setiap pekerja untuk melaksanakan operasi tertentu

Metode-Metode Produksi
          Proses Analitis
                Metode produksi yang mengurai atau memisahkan bahan menjadi berbagai produk baru
          Proses Sintetis
                Berbagai bahan baku digabungkan untuk membuat suatu produk
                Proses Sintetis memiliki dua variasi: fabrikasi dan perakitan

CAD, CAM,CIM
          CAD (Computer Aided Design)
          CAM (Computer Aided Manufacturing)
          CIM (Computer Integrated manufacturing)

Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan mencakup masalah keseimbangan antara jumlah persediaan yang memadai dengan biaya biaya persediaan yang muncul, seperti biaya pembelian dan biaya penyimpanan.

Economic Order Quantity (EOQ)
Adalah kualitas optimal persediaan yang harus dibeli dan dipesan.

Pengendalian Produksi
Pengendalian produk dalam jumlah yang merupakan koordinasi interaksi di antara orang, material, dan mesin sedemikian rupa sehingga produk dapat dibuat dalam jumlah yang memadai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan untuk memenuhi kebutuhan.

Enam Langkah dalam pengendalian Produksi
  1. Planning
  2. Routing
  3. Scheduling
  4. Dispatching
  5. Follow up
  6. Quality Assurance

          Planing
Dilakukan oleh para perencana produksi untuk memahami tentang bahan baku yang diperlukan, mesin-mesin yang akan digunakan, proses yang harus diikuti, dan waktu kerja yang diperlukan untuk membuat produk-produk yang sudah ditetapkan
          Routing
                suatu usaha untuk menentukan urutan operasi yang logis dalam membuat suatu produk
          Schelduling
                Merupakan pembagian waktu setiap operasi sepanjang rute.
                Dengan schelduling, manajemen dapat mengetahui kapan produksi dimulai dan kapan harus selesai
          Dispatching
                Merupakan perintah yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan produksi (pemberian tugas-tugas)
          Follow Up
Memonitor kemajuan setiap pekerjaan sepanjang rutenya dan untuk mengatasi masalah-masalah penundaan atau kesulitan-kesulitan yang terjadi
          Quality Assurance
merupakan inspeksi produk pada setiap tahap sepanjang rute untuk menjamin bahwa produk telah memenuhi standar yang telah ditetapkan

Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah fungsi kegiatan pengelolaan staf atau personil-personil dalam organisasi, yang meliputi aktivitas perencanaan sumber daya manusia, perekrutan, seleksi, orientasi pelatihan, pengembangan, penilaian kinerja, dan kompensasi.



Proses Manajemen Sumber Daya manusia
  1. Perencanaan SDM
  2. Perekrutan
  3. Seleksi
  4. Orientasi
  5. Pelatihan dan pengembangan
  6. Penilaian kinerja
  7. Kompensasi
  8. Keputusan-keputusan lainnya berkenaan dengan personalia : promosi, perpindahan, demosi, berhenti/keluar dari pekerjaan.

Perencanaan SDM
          Untuk memastikan seberapa besar jumlah personil yang dibutuhkan oleh suatu organisasi dapat dipenuhi.
          Organisasi akan melakukan suatu analisis yang akanm menentukan jenis ketrampilan yang dibutuhkan, sehingga manajemen dapat mengkaji ketersediaan ketrampilan yang dimiliki sekarang dan mengembangkan sebuah rencana untuk memenuhi kebutuhan jumlah dan kualitas personil yang dibutuhkan.

Perekrutan
Perekrutan dapat dilakukan melalui iklan, biro ketenagakerjaan, kerjasama dengan universitas, atau sumber-sumber dalam organisasi sendiri

Seleksi
Proses seleksi meliputi penlaian calon dan memilih yang terbaik dan cocok dengan persyaratan kerja yang diminta. Kegiatan proses seleksi meliputi seleksi surat lamaran kerja, wawancara, pemeriksaan rekomendasi, dan uji kesehatan calon karyawan

Orientasi
Langkah ini merupakan proses pengintegrasian calon karyawan yang telah terpilih dalam organisasi. Proses ini meliputi proses sosialisasi dan perkenalan karyawan baru pada kebijakan dan peraturan organisasi

Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan ditujukan  untk meningkatkan kemampuan karyawan dalam memberikan kontribusinya pada efektifitas organisasi. Pelatihan meliputi peningkatan ketrampilan karyawan, sedang pengembangan bertujuan memberikan persiapan kepada karyawan suatu tanggung jawab yang lebih besar

Penilaian kinerja
Penilaian kinerja dimaksudkan untuk memberikan umpan balik antara kinerja karyawan dan standar pekerjaan yang harus dipenuhi

Kompensasi
Kompensasi meliputi penentuan gaji awal karyawan baru, perubahan gaji, dan berbagai fasilitas tambahan selain gaji yang dapat dinikmati karyawan

Manajemen Keuangan
          Manajemen keuangan adalah aktivitas yang terkait dengan perencanaan dan pengndalian perolehan serta pendistribusian aset-aset keuangan perusahaan.

Peran dan tanggung jawab manajer keuangan
          Meliputi perolehan dana, pengumpulan dana, pembayaran utang perusahaan, pengendalian keseimbangan kas perusahaan, serta perencanaan kebutuhan keuangan.
          Secara keseluruhan , tanggung jawab utama manajer keuangan perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan.
          Untuk meningkatkan nilai perusahaan manajer keuangan harus dapat menjamin bahwa perusahaan selalu memiliki cukup dana untuk membiayai aktivitas perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa, pada saat yang sama segala kelebihan dana harus segera diinvestasikan untuk menghasilkan lebih banyak uang bagi perusahaan.